Jumat, September 27, 2013

Sebelum Habib Munzir Wafat

Al-habib quriasy bin ghosim baharun-cirebon (teman 1 perjuangan habibana munzir al-musawa Allahuyarham)
"Satu hari sebelum beliau wafat, tepatnya hari sabtu,beliau mendatangi saya di cirebon, setelah malam sabtunya beliau menelpon saya sekitar jam 1 malam, beliau mengatakan tidak jdi datang krna sedang kurang sehat.tp sekitar jam 6.10 pagi, beliau mengatakan bahwa beliau sudah dijalan menuju cireb...on.singkat cerita,setelah beliau sampai kami makan bersama, kemudian ketika saya hendak sholat dzuhur dikamar yg ditempati beliau untuk beristirahat saya meminta beliau untuk tetap berbaring saja karna kondisi beliau yg tidak memungkinkan untuk berdiri.namun setelah saya selesai shalat, saya menyadari bahwa beliau sudah duduk dibelakang kanan saya lengkap dengan jubah dan imamahnya. selepas salaam,beliau merangkul tangan kanan saya,dan menyandarkan kepalanya dipundak saya,seraya berkata "alangkah rindu nya saya pada Rasulullah SAW,alangkah rindunya..."Kemudian beliau, bertanya pd saya "duhai habib, apakah semua jamaah majlis Rasulillah SAW ini akan masuk surga? Apakah semuanya akan masuk surga bersama-sama denganku juga ?" dan saya pun menjawab, duhai habib, saya akan bersaksi dihari akhir kelak atas air mata yg saya lihat mengalir saat di monas." Dan malam ini pun atas air mata yg mengalir disini.saya berjanji akan bersaksi kelak..." Ketika kami berpindah ruangan, tengah berjalan menuju ruangan trsebut, beliau memeluk saya , sambil menangis, dan lagi-lagi berkata "alangkah rindu nya aku pada Rasulullah SAW..."
Dan saya bertanya pda beliau "duhai habib, knp antum mengulang-ulang kalimat tersebut ?apakah antum ini akan meninggal ?" Dan beliau menjawab... "Semalam Rasulullah mendatangi ku, dan Rasulullah bertanya pada ku, wahai Munzir...sampai kapan ? Dan aku merasa bahwa hari ini adalah hari terakhir ku. Dan mengakhiri perjalanan panjang ini.
"Kemudian beliau berkata lagi, duhai habib, saya datang kesini juga bertujuan menyampaikan amanat dri Rasulullah untuk antum...habib munzir almusawwa Allahuyarham, selama di tarim tidak pernah menggunakan sandal, karna takut bekas sandalnya menginjak jejak kaki para aulia Allahu ditarim
(Habib quraisy bin ghosim baharun ,menceritakan pertemuannya ini sambil menahan tangiss,sesekali tidak dpat menahan air matanya) Allahu... Betapa ini menjadi cambukan untuk kita, betapa habibana munzir mencintai jamaahnya, sehingga sampai akhir hidupnya pun msh memikirkan jamaah. Sebagaimana Rasulullah SAW yg hanya memikirkan umat nya....Shollu ala nabi Muhammad... !

Sejuk seperti diruang AC


Liputan6.com, Jakarta : Jenazah Habib Munzir Al Musawa pimpinan Majelis Dzikir Majelis Rasulullah kini telah dimakamkan di Pemakaman Keluarga Habib Ahmad bin Alwi Al Hadad atau yang lebih dikenal dengan Habib Kuncung di daerah Kalibata, Jakarta Selatan.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Fadel Muhammad yang ikut dalam pemakaman Habib Munzir mengaku cuaca pada saat sang ulama tersebut dibumikan sangat sejuk seperti AC. Hal itu menunjukkan sosok almarhum sangatlah mulia di hadapan Tuhan yang selalu mengobarkan semangat dakwah semasa hidupnya
"Pada saat pemakaman itu udaranya seperti AC sejuk dan tenang. Begitu dinginnya udara ketika beliau dimakamkan," kata Fadel saat diberikan kesempatan menyampaikan amanatnya di malam tahlil untuk mendoakan Habib Munzir di Masjid Al-Munawar, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2013) malam.
Bahkan, menurut Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan ini, ada sekitar 2 juta orang yang mengatakan sangat kagum dengan sosok Habib Munzir yang sederhana dan memperjuangkan dakwah ajaran Islam tanpa pamrih.
Karena itu, Fadel yang juga merupakan mantan Gubernur Gorontalo ini berharap Majelis Rasulullah yang merupakan majelis dzikir bentukan Habib Munzir harus tetap berkembang untuk menjaga dan meneruskan semangat dakwah yang selama ini dikobarkan oleh Habib Munzir.
"Saya berharap Majelis Rasullulah terus berkembang baik di Jakarta dan daerah-daerah lainnya dan terus dijaga semangat dakwah beliau," tukasnya.
Seperti diketahui Habib Munzir dikebumikan di makam yang terletak di sebelah Masjid At Taubah atau yang warga kenal dengan Masjid keramat Habib Kuncung.
Posisinya berada di samping makam keluarga Habib Abdullah bin Jafar Al Haddad. Jaraknya hanya sekitar 3 makam dari Habib Kuncung. Ratusan pelayat dari Jamaah Majelis Rasulullah pada siang tadi juga memadati lokasi pemakaman khusus para habib ini.
Habib Munzir menghembuskan nafas terakhir pada usia 40 tahun. Pria kelahiran 23 Februari 1973 silam itu dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta sekitar pukul 14.20 WIB tadi setelah terjatuh dari kamar mandi. (Ali)

Perginya Sang Cahaya Dakwah, 15 September 2013

Selamat Jalan Habib, Guru kami yang telah membimbingku kearah pencerahan dari kegelapan dan kegersangan iman ku ingat pertama kali mengikuti tabligh akbar pertama Majelis Rasulullah di Monas betapa takjub karena dikikuti sebagian besar oleh para pemuda yang menangis ketika Habib melantunkan zikir Ya Alloh, merinding dan menangis juga menyesal tidak sedari dulu aku mengikuti taklim seperti ini dikala aku sudah berkeluarga dan mempunyai 3 anak, mungkin sudah jalanku. Mataku terbuka dan hati terpaut akan kata-kata beliau tentang iman dan riwayat kehidupan sang Nabi SAW yang agung..
Kini Habib sudah pergi meninggalkan kita semua ribuan orang menangis duhai kekasih Alloh terimakasih atas nasihat-nasihatmu semoga Alloh mengampuni segala dosa-dosa Habib dan semoga Habib ketemu dengan Nabi SAW yang selalu dirindukan. Aamiin